Pabrik
kelapa sawit ( PKS ) adalah tempat pengolahan tandan buah sawit menjadi minyak
sawit (CPO) dan kernel (inti) sawit. Pembangunan pabrik kelapa sawit memerlukan
berbagai sumber daya termasuk dana dalam jumlah yang besar. Oleh karena
itu,perlu penelitian dan pengkajian yang seksama dan sistematis, terutama segi
finansial sebelum terlanjur menanam modal untuk membangun pabrik kelapa sawit.
Pembangunan
pabrik baru umumnya berkaitan dengan pembukaan kebun baru. Selain itu, luas
tanaman yang akan di buka akan menjadi pertimbangan utama. Oleh karena
itu,sebaiknya lokasi pabrik harus sudah dipertimbangkandalam perencanaan tata
letak tanam sehingga areal ini sudah di cadangkan. Banyak perkebunan mengalami
kerugian akibat perencanaan pabrik yang tidak matang sehingga harus membongkar
tanaman yang ada.
Berikut tahapan pembangunan pabrik
kelapa sawit.
1.Penentuan
kapasitas pabrik yang akan di bangun
2.Penentuan
desain
3.Pembuatan
anggaran
4.Analisa
tanah dan topografi detail.
5.Persiapan
lokasi pabrik
6.Cut
and fill ( pembentukan tanah sesuai keinginan)
7.Pembangunan
pondasi dan main building ( gedung utama )
8.Pembangunan
stasiun unit processing ( pengolahan) dan machinery ( mesin-mesin )
9.Water
treathment ( pengolahan air ) dan kolam limbah
10.Bangunan
pendukung
11.Perumahan
12.Commissioning
( uji coba )
Sebelum pembangunan
PKS, persiapan, seperti survey lokasi / lapangan, pendukung, pemilihan tata
letak, pemerataan, pengecekan sarana, pemeriksaan mutu air, pemeriksaan kekerasan
tanah, penyusunan dan persiapan tender harus sudah dilaksananakan.Pemerataan
lahan dan pengadaan air misalnya, membutuhkan waktu beberapa bulan. Demikian
juga dengan pemesanan barang-barang impor. Oleh karena itu, penyusunan jadwal
yang tepat harus dilaksanakan.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit
yang baru pertama kali membangun PKS umumnya menggunakan jasa konsultan.Konsultan
berperan dalam jasa pembangunan industri pengolahan kelapa sawit (PKS) secara
komprehensif (turn key), mulai dari survey pemilihan dan penentuan lokasi
PKS,pengurusan perizinan, perencanaan dan detail desain PKS, jasa topografi,jasa
soil test,hingga supervisi pekerjaan cut and fill.Selain itu, konsultan berperan
dalam penyusunan (spesifikasi) dokumen dan gambar tender,baik sipil maupun
mekanikal/elektrikal,pelaksanaan panitia tender, pengawasan pelaksanaan
pembangunan, mesin pengolahan, instalasi pengolahan limbah, sampai commissioning
dan pendamping operasional.
A . SURVEI LOKASI
Dalam
proyek pembangunan pabrik kelapa sawit, pertama – tama dilakukan survei lokasi
dengan mempertimbangkan jaminan ketersediaan air (kuantitas dan kualitas air)
dan kesesuaian (topografi dan kekuatan struktur
tanah). Faktor tersebut menjadi syarat wajib kelayakan proyek pembangunan
PKS. Penentuan lokasi pabrik berdasarkan topografi akan sangat menentukan
besaran biaya pekerjaan cut and fill serta berpengaruh terhadap biaya total
proyek pembangunan PKS.
Topografi tanah sangat menentukan besaran biaya cut and fill pembentukan tapak pabrik, termasuk biaya pekerjaan sipil. Oleh karena itu, perlu analisa khusus dalam pemanfaatan bentuk kontur tanah yang ada dalam lay out PKS (positioning).
Adapun penentuan lay out berdasarkan kontur tanah akan berpengaruh pada :
1.biaya
cut and fill tapak pabrik kelapa sawit
2.waktu
pekerjaan cut and fill
3.volume
pekerjaan sipil dan biaya proyek secara keseluruhan
4.estetika
atau view pabrik
Pekerjaan cut and fill adalah
proses pembentukan tanah, baik pemotongan atau pun penimbunan sehingga terbentuk
sesuai dengan bentuk yang di inginkan untuk pondasi tapak pabrik. Berikut jenis
pekerjaan dalam proses cut and fill.
1.Pengukuran
level dan jarak. Sebelum memulai pekerjaan, harus mengukur areal yang akan di
gali atau di timbun. Hal ini sangat penting agar pekerjaan efisien dan tidak
berulang. Hasil pengukuran harus diberikan tanda berupa tiang atau patok balok
sebagai pedoman pekerjaan.
2.Galian. Proses
pemotongan gundukan / ketinggian atau kelebihan bentuk tanah menjadi bentuk yang
sesuai dengan level tapak yang ditentukan.
3.Penimbunan. Proses
pengisian daerah yang rendah atau cekung sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
4.Proses pemadatan. Daerah yang ditimbun wajib di padatkan sesuai dengan standar kepadatan
menggunakan pengujian metode sand cones ( konus pasir ) berdassarkan SKSNI
M-13-1991-03 atau metode DCP yang telah di kalibrasi terhadap metode konus
pasir.
5.Proses
pembuangan kelebihan tanah. Adanya kelebihan tanah galian dipindahkan ke tempat
di luar area pembangunan pabrik kelapa sawit.
Dalam pekerjaan cut and fill ini, memerlukan
alat berat, seperti excavator, buldoser, compactor dan dump truck.Topografi
rencana lokasi pembangunan PKS bila mendekati bentuk yang diinginkan akan
menghemat biaya yang cukup signifikan. Begitu juga bentuk yang sudah cekung akan
sangat cocok untuk lokasi pembuatan waduk dan kolam limbah.
B . PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PKS
Dalam
perencanaan pembangunan pabrik kelapa sawit, perlu mempertimbangkan beberapa
faktor, antara lain lokasi pabrik, kapasitas olah, dan rancangan serta tata
letak. Pembangunan pabrik dianggap layak jika fasilitas, seperti sumber air cukup
tersedia, lokasi pabrik mudah di jangkau, tersedia tempat pembuangan air limbah, dan
terhindar dari gangguan alam, seperti banjir dan longsor.
1.Lokasi Pabrik
Faktor-faktor
yang harus diperhatikan untuk penentuan lokasi PKS, antara lain adalah kondisi
tanah, lokasi pabrik dekat dengan sumber air, pengendalian limbah cair, letaknya
di potensi TBS, akses jalan , dan lingkungan.
a.Kondisi Tanah
Biaya
pondasi pabrik bisa sampai 30% dari jumlah investasi, tergantung daya dukung
tanahnya. Untuk mengurangi biaya pondasi, sebaiknya daya dukung tanah sekurang
kurangnya 1kg/cm².
Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk menahan tekanan atau beban bangunan pada tanah dengan aman tanpa menimbulkan keruntuhan geser dan penurunan berlebihan. Untuk tapak pabrik, dipilih tanah yang mempunyai sifat mekanik-fisik tanah yang sesuai untuk tempat berdirinya pabrik. Biasanya dipilih tempat yang tinggi dengan tujuan agar terhindar dari banjir dan pengaturan drainase yang lebih mudah. Jika ada bagian berbukit untuk tempat pelataran bongkar-pindah buah, akan sangat menghemat biaya. Sebaliknya, untuk jaringan rel sistem transportasi lori rebusan, diperlukan tempat yang datar. Dalam kondisi areal tidak memungkinkan, misalnya lokasi kebun di areal basah gambut atau rawa, harus dilakukan pemancangan.
b.Lokasi PKS harus dekat dengan sumber air baku
Air
merupakan bahan yang sangat penting dalam pengoperasian pabrik sebagai umpan
boiler untuk pembangkit tenaga, air pengolahan, dan perumahan. Air tersebut harus
cukup baik dan bersih (memenuhi syarat) sehingga biaya water treathment
rendah. Oleh sebab itu, perencanaan pembangunan PKS perlu mempertimbangkan
ketersediaan air, mutu air , dan jarak dari lokasi pabrik. Untuk keperluan pabrik
besar , diperlukan air sebanyak 1,5 m³/ton TBS.
c.Pengendalian
pelepasan limbah terutama limbah cair
Pabrik
kelapa sawit banyak menggunakan air pengolah dan air umpan boiler yaitu
1500/liter/ton TBS. Artinya, membutuhkan 900m³/hari dengan 360-400m³ air limbah
tiap hari untuk pabrik yang mengolah 30 Ton TBS/jam. Pengendalian limbah pabrik
minyak sawit harus dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan, pengurangan volume
limbah, dan pengawasan mutu limbah. Sebaiknya letak pabrik ditempat datar untuk
kolam-kolam pengendalian air limbah pabrik dan dekat dengan sungai yang deras.
d.Letaknya diareal
potensi TBS
Penentuan
pabrik di areal potensi TBS dapat mengurangi biaya angkut panen.
e.Akses Jalan
Harus
di perhatikan juga akses jalan untuk pengiriman hasil produksi berupa minyak dan
inti sawit. Sebaiknya menghindari pemakaian jalan yang bukan milik
perusahaan. Tujuannya untuk menghindari
berbagai konflik yang mungkin terjadi.
f.Faktor Lingkungan
PKS sebaiknya dekat dari prasarana yang sudah ada, seperti pemukiman, pasar, dan fasilitas lainnya. Umumnya jarang semua faktor tersebut dapat terpenuhi, tetapi prioritas harus di berikan kepada sumber air dan jalan masuk.
2.Kapasitas Olah
Sebelum
perencanaan pembangunan pabrik,harus diketahui terlebih dahulu kemampuan
produksi TBS Yang di sesuaikan dengan ukuran besarnya pabrik.Ukuran besarnya
pabrik umumnya dinyatakan dengan kapasitas olah, yaitu kemampuan pabri untuk
mengolah bahan baku atau menghasilkan produk. Kapasitas olah Pabrik Kelapa Sawit
( PKS ) dinyatakan dengan ton/jam. Berdasarkan kapasitas pengolahan, pabrik
kelapa sawit dapat di bagi atas :
1.PKS
besar.PKS besar berkapasitas 20 ton TBS/jam ,30 ton TBS/jam,45ton TBS/jam ,60
ton TBS/jam, 90 ton TBS/jam ,bahkan hingga 120 ton/jam
2.PKS
Mini.PKS berkapasitas 1 ton TBS/jam ,2 ton TBS/jam,3 ton TBS/jam,atau 5 – 10
ton TBS/jam
3.PKS
super mini (PKS SM-500 ).Pabrik teknologi tepat guna yang dirancang khusus
untuk petani atau kelompok tani dengan kapasitas olah 0,5 ton TBS/jam. Adapun faktor-faktor yang diperhatikan
dalam perhitungan kapasitas olah pabrik adalah sebagai berikut :
a. Produksi tandan
Produksi
Tandan dinyatakan dengan ton/ha. Produksi tandan tidak sama untuk setiap bulan
atau setiap tahun. Hal tersebut dipengaruhi oleh iklim, perlakuan perawatan, dan
jenis tanaman. Variasi produksi tersebut menjadi pertimbangan dalam penetapan
kapasitas olah pabrik.
b. Jam olah pabrik
Pabrik
Kelapa Sawit selalu diupayakan agar dapat beroperasi selama 24jam. Akan
tetapi,jam olah pabrik selalu lebih singkat dari jam operasi. Hal ini di
karenakan proses pengolahan yang semi-kontiniu sering stagnasi.Stagnasi pada
satu alat atau instalasi sering mengganggu pengoperasiaan alat di bagian hilir.
Lamanya olah pabrik dinyatakan dengan jam olah screw press.Penghitungan sejak
screw press bekerja hingga berhenti.Berdasarkan pengamatan,waktu operasi
pabrik,yaitu 550 – 600 jam/bulan . Pencapaian waktu olah tersebut pada masa
panen puncak ( kira – kira 2 bulan ).
Produksi tandan dipengaruhi oleh
musim. Jumlah nya tergambar pada sebaran panen bulanan. Kapasitas pabrik maksimum
harus di sesuaikan dengan produksi maksimum bulanan yang telah di
perhitungkan, yaitu sebesar 12,5% dari setahun. Produksi setahun harus di hitung
saat tanaman mencapai puncak produksi. Dengan asumsi sebulan pabrik bekerja
selama 25 Hari dan setiap harinya bekerja 22 jam, perhitungan kapasitas nya
sebagai berikut :
Kapasitas
efektif = Total
produksi setahun x 12,5%
Total produksi setahun x 12,5%
|
|||
Kapasitas efektif
|
=
|
x 1 ton TBS
|
|
25 x 22 jam
|
Misalnya , PKS yang akan
dibangun dengan bahan baku berasal dari
areal 4614 ha dengan produksi 23 ton/ha/tahun, lamanya olah pabrik yang di
rencanakan , yaitu 550 jam/bln dan distribusi panen puncak 12,5%. Kapasitas olah
efektif nya di hitung sebagai berikut :
(4614 ha x 23 ton/ha) x 12,5%
|
|
=
|
|
550 jam/bulan
|
|
=
|
24,12 TBS/jam
|
Kapasitas olah efektif PKS yang dibutuhkan ,yaitu 24,12 ton TBS/jam
Permasalahan yang ada ternyata
jarang tercapai kapasitas olah yang terpasang. Oleh sebab itu, perlu di
perhitungkan bahwa kapasitas olah efektif hanya di hitung sebesar 90% dari
kapasitas terpasang dalam perencanaan pembangunan pabrik. Berikut Rumus
perencanaan kapasitas olah terpasang PKS.
Kapasitas olah
terpasang = Kapasitas efektif x 100/90
Kapasitas terpasang = 24,12 ton TBS
/ Jam x 100 / 90 = 26,8 ton TBS / Jam
Praktiknya
, pengusaha bisa membangun PKS dengan kapasitas 45 ton TBS / jam dengan membeli
TBS dari luar dan TBS dari plasma.
Gambar.
3.Rancangan
Selain
faktor selera pemilik , ada faktor – faktor yang menjadi pertimbangan dalam
menentukan rancangan bangun pabrik kelapa sawit . Salah satunya adalah material
handling dalam transfer TBS saat perebusan . Ada yang menggunakan lori sehingga
proses perebusan nya menggunakan type horizontal sterilizer . Ada yang menggunakan
scrapper chain conveyor sehingga proses perebusannya menggunakan type vertical
sterilizer atau tipe continous sterilizer . Untuk feeding TBS masak ke mesin
thresher (penebah / perontokan), ada yang menggunakan tippler atau hoisting
crane . Namun , penggunaan hoisting crane saat ini sudah jarang di gunakan.
Hal
terpenting dari rancang bangun PKS adalah cara mengoperasikan atau
menjalankannya . Dengan demikian , hasil produksi tidak melebihi dari parameter
yang telah ditentukan , baik untuk CPO maupun kernel . Selain itu operasional
mesin berjalan dengan baik dan kebersihan PKS terjaga .
4.Tata Letak
Untuk
mendirikan suatu pabrik, perlu melakukan penataan di dalamnya yang disebut tata
letak pabrik. Dalam tata letak pabrik, ada tiga hal yang perlu diatur lay out –
nya, yaitu tata letak parik, tata letak kantor, tata letak perumahan. Umum nya Lay
out PKS terdiri dari Jembatan timbang, penerimaan TBS dan penimbangan (Loading
ramp), bangunan pabrik, tangki timbun CPO, kolam penyediaan air, kolam
limbah, bangunan kantor, laboratorium, bengkel, tempat ibadah, dan pos jaga, serta
perumahan.
C.PERIZINAN
Memulai usaha perkebunan kelapa sawit
dan membangun pabrik kelapa sawit memerlukan berbagai macam persiapan, selain faktor
kesiapan awal usaha didirikan, keberlangsungan suatu usaha PKS dipengaruhi juga
oleh keberadaan unsur legalitas (diakui secara hukum) berwujud kepemilikan
izin. Dengan memiliki izin, perusahaan PKS lebih nyaman beroperasi karena sebagai
sarana perlindungan hukum.
Aspek perizinan sangat menentukan
keberhasilan pembangunan pabrik kelapa sawit. Sebelum melakukan pembangunan
PKS, perusahaan melakukan permohonan izin dari Bupati/Walikota setempat dan
koordinasi dengan pemerintah setempat (desa/kecamatan) mengenai rencana
pembangunan PKS. Berikut jenis-jenis perizinannya
1.Izin prinsip
2.Izin lokasi
3.Hak Guna Bangunan (HGB)
4.Izin mendirikan bangunan (IMB)
5.Tanda daftar perusahaan (TDP)
6.Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
7.Surat izin tempat usaha (SITU)
8.Izin usaha industri (IUI)
9.Izin HO ( Izin Undang-Undang Gangguan
)
10.RKL-RPL/amdal
11.Izin usaha perkebunan – pengolahan
(IUP-P)
Setelah itu, pengurusan izin-izin
lain, seperti IPAL ( izin pembuangan limbah cair ) dan izin land aplikasi (jika
ada). Untuk mengimpor mesin-mesin PKS, perusahaan harus mempunyai API-P (Angka
Pengenal Importir Produsen). API-P hanya diberikan kepada importir yang
dipergunakan sendiri sebagai bahan baku, bahan penolong, dan/atau untuk pendukung
proses produksi.
API merupakan identitas pengenal bagi
investor untuk melakukan impor dan mendapatkan fasilitas impor dalam rangka
penanaman modal.
Setelah PKS beroperasi, pengusaha
mengadakan koordinasi dengan pihak Departemen Tenaga Kerja terkait tenaga kerja
yang digunakan dan pembuatan dokumen objek K3/Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Izin/pengesahan boiler, BPV/Back Pressure Vessel, Sterilizer, Genset, Turbin, Penangkal
petir, hoisting crane, Instalasi listrik, dan alat berat serta pengurusan
izin-izin lainnya ( izin timbangan dan radio ).
D.TATA LETAK DAN PEMILIHAN MESIN
Setelah penentuan lokasi, kapasitas olah, rancagan, dan tata letak, dilakukan penentuan tata letak mesin dan pemilihan serta perencanaan mesin yang sesuai. Dalam hal ini, pemikiran dasar dalam tata letak dan pemilihan mesin pabrik adalah fleksibilitas operasi, perawatan, dan keandalan pabrik.
1. Tata letak mesin
Mata rantai pengolahan dalam pabrik kelapa sawit terdiri dari delapan bagian atau stasiun sebagai berikut :
a. Penerimaan tandan buah segar.
b. Stasiun rebusan.
c. Stasiun penebah.
d. Stasiun kempa.
e. Stasiun pemisah serabut.
f. Stasiun pengeringan dan pemecahan biji.
g. Stasiun pengutipan dan pengeringan inti.
h. Stasiun pengutipan minyak.
Dilengkapi dengan empat stasiun utilitas, sebagai berikut:
a. Stasiun ketel uap (boiler)
b. Kamar mesin atau pembangkit tenaga listrik.
c. Stasiun pengolahan air.
d. Stasiun pengolahan limbah.
Mesin pembangkit tenaga listrik digerakkan oleh tenaga uap, yaitu turbin atau mesin uap. Stasiun pembangkit tenaga listrik letaknya bersebelahan dengan stasiun ketel uap. Pemakaian uap pemanas terbanyak berturut - turut, yaitu stasiun rebusan, stasiun kempa, stasiun pengeringan biji dan inti, serta stasiun pengutipan minyak.
Uap pemanas adalah uap bekas dari turbin atau mesin uap yang dikumpulkan dan disalurkan dari bejana tekan yang letak di kamar mesin. Dengan demikian, letak stasiun pemakai pemanas tersebut harus sedekat mungkin dengan kamar mesin. Sementara itu, ketel uap memakai bahan bakar serabut sehingga letaknya harus sedekat mungkin dengan stasiun pemisah serabut.
Selanjutnya, stasiun penerimaan TBS harus sedekat mungkin dengan rebusan. Begitu pula stasiun pengutipan minyak dan stasiun pemisah serabut harus sedekat mungkin dengan stasiun kempa,
Stasiun penebah harus berdampingan dengan stasiun rebusan dan stasiun kempa berdampingan dengan stasiun penebah.
2. Pemilihan mesin
Pabrik harus fleksibel dan andal, tetapi harus pula effisien dan mampu menghasilkan produk dengan mutu yang tinggi. Aliran proses di PKS merupakan suatu rantai yang berkesinambungan mulai dari awal sampai akhir. Dengan demikian, mata rantai yang sering aus atau rusak perlu mendapat perhatian dengan diberi kapasitas yang berlebih atau diberi cadangannya. Jika tidak, akan terjadi penumpukan buah yang tidak habis terolah. Padahal, TBS yang dipanen harus habis diolah pada hari yang sama agar kadar ALB minyak dapat di pertahankan rendah.
a. Jaminan keandalan
Stasiun terpenting yang harus mendapat perhatian utama adalah stasiun kempa. Untuk menjamin pencapaian kapasitas olah yang maksimal, di perlukan penambahan satu kempa cadangan untuk tiap alur produksi (production line). Kemacetan untuk penggantian suku cadang bisa memakan waktu yang lama. Investasi penambahan kempa cadangan tersebut tidak seberapa jika dibandingkan dengan investasi keseluruhan pabrik.
Ularan pemecah bongkah ampas kempa dan stasiun penghembus serabut perlu diberi kapasitas maksimum 120% dari kapasitas normal. Silo pengering biji juga perlu diberi kapasitas penyangga yang cukup besar. Tujuan agar dapat terus menampung biji jika terjadi kemacetan pada stasiun - stasiun sebelumnya, stasiun biji silo tetap dapat memberikan umpan penuh untuk stasiun berikutnya. Kapasitas stasiun pengutipan inti juga perlu cukup longgar agar dapat memberi hasil optimum.
Stasiun pemurnian minyak harus dirancang agar mampu menampung seluruh minyak kasar yang diperas dari stasiun kempa.
Selain itu, mampu mengolahnya dengan efektif dan efesien dalam setiap keadaan tanpa menghambat daya olah stasiun kempa.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, penyediaan kapasitas yang lebih dari cukup dapat menjamin keandalan yang tinggi, menambah investasi yang tidak seberapa, tetapi dapat mencegah terjadinya jam henti mesin yang bisa berlangsung lama dan merugikan perusahaan.
b. Spesifikasi mesin dan peralatan
Spesifikasi mesin dan peralatan disesuaikan dengan kapasitas pengolahan. Misalnya, spesifikasi mesin dan peralatan untuk kapasitas pengolahan 45 ton TBS/jam.
1. Loading ramp berada pada suatu ketinggian dengan salah satu sisinya dilengkapi sejumlah ruang timbun berlantai miring. Masing-masing dapat memuat 25 ton TBS yang dilengkapi dengan pintu hydroulic. Ketinggian pelataran diatur agar bibir talang tepat pada ketinggian sedikit diatas pinggir dinding keranjang rebusan. Jika pintu dibuka muatan dari masing-masing ruangan, TBS akan tercurah kedalam keranjang rebusan yang berada tepat dibawah pintu (system cage and bogi). Jumlah ruang timbun yang disediakan sebanyak 16 ruangan untuk menampung panen 9 jam olah. Jadi, kapasitas timbun pabrik 45 ton/jam, yaitu 400 ton TBS.
2. Untuk stasiun kempa yang dianggap sebagai jantung pabrik, dipasang screw press (mesin pemisah minyak dari biji dan kulit) sebanyak 4 unit termasuk 1 unit sebagai cadangan. Kapasitas 15 ton/jam/unit screw press. Dengan demikian, kapasitas olah 45 ton TBS/jam tetap tercapai.
3. Bejana tekan dibuat cukup besar untuk menyimpan uap keperluan 45 ton TBS/jam,yaitu kapasitas akhir pabrik, termasuk ukuran pipa masuk dan keluar sudah di sesuaikan.
4. Penyediaan 2 Unit tangki timbun CPO dengan kapasitas 2000 ton/unit dilengkapi dengan koil pemanas (1 tangki untuk pengiriman dan 1 tangki lagi untuk penerimaan hasil produksi). Tujuannya agar saat pengiriman CPO tidak mengganggu hasil proses sehingga perhitungan rendemen CPO bisa lebih baik. Kedua tangki timbun tersebut dapt digunakan untuk menampung hasil produksi selama 3 minggu.
5. Terminal pengiriman minyak dirancang untuk dapat melayani 2 truk tangki pengangkut CPO pada waktu yang sama. Oleh karena itu, disediakan 2 pompa pemindahan positif dengan kapasitas minimum 50 ton/jam. Stasiun ini diberi atap cukup luas.
D.TATA LETAK DAN PEMILIHAN MESIN
Setelah penentuan lokasi, kapasitas olah, rancagan, dan tata letak, dilakukan penentuan tata letak mesin dan pemilihan serta perencanaan mesin yang sesuai. Dalam hal ini, pemikiran dasar dalam tata letak dan pemilihan mesin pabrik adalah fleksibilitas operasi, perawatan, dan keandalan pabrik.
1. Tata letak mesin
Mata rantai pengolahan dalam pabrik kelapa sawit terdiri dari delapan bagian atau stasiun sebagai berikut :
a. Penerimaan tandan buah segar.
b. Stasiun rebusan.
c. Stasiun penebah.
d. Stasiun kempa.
e. Stasiun pemisah serabut.
f. Stasiun pengeringan dan pemecahan biji.
g. Stasiun pengutipan dan pengeringan inti.
h. Stasiun pengutipan minyak.
Dilengkapi dengan empat stasiun utilitas, sebagai berikut:
a. Stasiun ketel uap (boiler)
b. Kamar mesin atau pembangkit tenaga listrik.
c. Stasiun pengolahan air.
d. Stasiun pengolahan limbah.
Mesin pembangkit tenaga listrik digerakkan oleh tenaga uap, yaitu turbin atau mesin uap. Stasiun pembangkit tenaga listrik letaknya bersebelahan dengan stasiun ketel uap. Pemakaian uap pemanas terbanyak berturut - turut, yaitu stasiun rebusan, stasiun kempa, stasiun pengeringan biji dan inti, serta stasiun pengutipan minyak.
Uap pemanas adalah uap bekas dari turbin atau mesin uap yang dikumpulkan dan disalurkan dari bejana tekan yang letak di kamar mesin. Dengan demikian, letak stasiun pemakai pemanas tersebut harus sedekat mungkin dengan kamar mesin. Sementara itu, ketel uap memakai bahan bakar serabut sehingga letaknya harus sedekat mungkin dengan stasiun pemisah serabut.
Selanjutnya, stasiun penerimaan TBS harus sedekat mungkin dengan rebusan. Begitu pula stasiun pengutipan minyak dan stasiun pemisah serabut harus sedekat mungkin dengan stasiun kempa,
Stasiun penebah harus berdampingan dengan stasiun rebusan dan stasiun kempa berdampingan dengan stasiun penebah.
2. Pemilihan mesin
Pabrik harus fleksibel dan andal, tetapi harus pula effisien dan mampu menghasilkan produk dengan mutu yang tinggi. Aliran proses di PKS merupakan suatu rantai yang berkesinambungan mulai dari awal sampai akhir. Dengan demikian, mata rantai yang sering aus atau rusak perlu mendapat perhatian dengan diberi kapasitas yang berlebih atau diberi cadangannya. Jika tidak, akan terjadi penumpukan buah yang tidak habis terolah. Padahal, TBS yang dipanen harus habis diolah pada hari yang sama agar kadar ALB minyak dapat di pertahankan rendah.
a. Jaminan keandalan
Stasiun terpenting yang harus mendapat perhatian utama adalah stasiun kempa. Untuk menjamin pencapaian kapasitas olah yang maksimal, di perlukan penambahan satu kempa cadangan untuk tiap alur produksi (production line). Kemacetan untuk penggantian suku cadang bisa memakan waktu yang lama. Investasi penambahan kempa cadangan tersebut tidak seberapa jika dibandingkan dengan investasi keseluruhan pabrik.
Ularan pemecah bongkah ampas kempa dan stasiun penghembus serabut perlu diberi kapasitas maksimum 120% dari kapasitas normal. Silo pengering biji juga perlu diberi kapasitas penyangga yang cukup besar. Tujuan agar dapat terus menampung biji jika terjadi kemacetan pada stasiun - stasiun sebelumnya, stasiun biji silo tetap dapat memberikan umpan penuh untuk stasiun berikutnya. Kapasitas stasiun pengutipan inti juga perlu cukup longgar agar dapat memberi hasil optimum.
Stasiun pemurnian minyak harus dirancang agar mampu menampung seluruh minyak kasar yang diperas dari stasiun kempa.
Selain itu, mampu mengolahnya dengan efektif dan efesien dalam setiap keadaan tanpa menghambat daya olah stasiun kempa.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, penyediaan kapasitas yang lebih dari cukup dapat menjamin keandalan yang tinggi, menambah investasi yang tidak seberapa, tetapi dapat mencegah terjadinya jam henti mesin yang bisa berlangsung lama dan merugikan perusahaan.
b. Spesifikasi mesin dan peralatan
Spesifikasi mesin dan peralatan disesuaikan dengan kapasitas pengolahan. Misalnya, spesifikasi mesin dan peralatan untuk kapasitas pengolahan 45 ton TBS/jam.
1. Loading ramp berada pada suatu ketinggian dengan salah satu sisinya dilengkapi sejumlah ruang timbun berlantai miring. Masing-masing dapat memuat 25 ton TBS yang dilengkapi dengan pintu hydroulic. Ketinggian pelataran diatur agar bibir talang tepat pada ketinggian sedikit diatas pinggir dinding keranjang rebusan. Jika pintu dibuka muatan dari masing-masing ruangan, TBS akan tercurah kedalam keranjang rebusan yang berada tepat dibawah pintu (system cage and bogi). Jumlah ruang timbun yang disediakan sebanyak 16 ruangan untuk menampung panen 9 jam olah. Jadi, kapasitas timbun pabrik 45 ton/jam, yaitu 400 ton TBS.
2. Untuk stasiun kempa yang dianggap sebagai jantung pabrik, dipasang screw press (mesin pemisah minyak dari biji dan kulit) sebanyak 4 unit termasuk 1 unit sebagai cadangan. Kapasitas 15 ton/jam/unit screw press. Dengan demikian, kapasitas olah 45 ton TBS/jam tetap tercapai.
3. Bejana tekan dibuat cukup besar untuk menyimpan uap keperluan 45 ton TBS/jam,yaitu kapasitas akhir pabrik, termasuk ukuran pipa masuk dan keluar sudah di sesuaikan.
4. Penyediaan 2 Unit tangki timbun CPO dengan kapasitas 2000 ton/unit dilengkapi dengan koil pemanas (1 tangki untuk pengiriman dan 1 tangki lagi untuk penerimaan hasil produksi). Tujuannya agar saat pengiriman CPO tidak mengganggu hasil proses sehingga perhitungan rendemen CPO bisa lebih baik. Kedua tangki timbun tersebut dapt digunakan untuk menampung hasil produksi selama 3 minggu.
5. Terminal pengiriman minyak dirancang untuk dapat melayani 2 truk tangki pengangkut CPO pada waktu yang sama. Oleh karena itu, disediakan 2 pompa pemindahan positif dengan kapasitas minimum 50 ton/jam. Stasiun ini diberi atap cukup luas.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Maaf Ganggu, sesama umat manusia harus saling membantu
BalasHapusdisini ingin memberikan solusi untuk cara mendapatkan
pundi pundi uang untuk menutupi kebutuhan, ini memang NYATA !!!
Silahkan bergabung dengan keberuntungan yang melimpah
di P-O-K-E-R-A-Y-A-M.co dan dapatkan jackpot ratusan juta
Hanya dengan Minimal Deposit 10 ribu akan menjadi Rumah Mewah
* Menyediakan juga via bank :
- BCA
- BNI
- MANDIRI
- BRI
- DANAMON
- CIMB
info keberuntungan lebih lanjut bbm : D8E5205A
turbin pabrik kelapa sawit
BalasHapusboiler pabrik kelapa sawit
sludge separator pabrik kelapa sawit
Mesin pencacah tandan kosong sawit
Pintu rebusan sawit
Vibrating screen pabrik kelapa sawit
Ripple mill pabrik kelapa sawit
Biogas pabrik kelapa sawit
Novenco fan and heater
Sparepart pabrik kelapa sawit
Sparepart screw press
pak , kalo mau dibuat WBS dari proyek ini kira kira gimana ya bentuk WBS nya
BalasHapusSalam knal min, kami dari
BalasHapusPT. INDIRA DWI MITRA
merupakan perusahaan yang bergerak dalam fabrikasi steam Boiler dan Thermal oil Heater di Indonesia. Produk kami meliputi jual water tube boiler, fire tube boiler, jual burner baltur, thermal oil heater untuk marine kapal tanker dan berbagai Industri lainnya.
Jl.Dewi Sartika No.01, Lebakwangi, Kec. Sepatan Timur, Tangerang – Banten 15520
ZAINAL ARIFIN (WA) 081385776935
Phone : 021-22259 400
Fax : 021-59371 687
Email : arifinindiradwimitra@gmail.com
Waibsate: www.jualboiler.com
BWT - Anti korosi berfungsi untuk menghambat terbentuknya kerak pada boiler sekaligus memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap serangan korosi pada permukaan logam jenis besi dan tembaga maupun logam campuran pada boiler sistem / Hot water jenis resirkulasi . Chemical ini digunakan khusus untuk perawatan boiler.
BalasHapusSpesifikasi :
- Bentuk : Cair
- Kemasan : 30 Liter/pail
Untuk info lebih lengkap silahkan menghubungi nomer kami.(081310849918)
terimakasih.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Sukses selalu untuk penulis Artikel yang sangat luar biasa ini
BalasHapusjual Boiler Cangkang kelapa sawit
jual Boiler kelapa sawit
jual Steam Boiler